NEWS UPDATE :  

BERITA

Bhineka Tunggal Ika: Menguatkan Persatuan Melalui P5RA

Trisno Ferdiyansyah, M.Pd. 

Kepala MTs Negeri 2 Tangerang

Sebagai negara dengan keanekaragaman suku, agama, budaya, dan bahasa, Indonesia sejak lama menjunjung tinggi semboyan Bhineka Tunggal Ika: berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini bukan hanya sekadar slogan, melainkan sebuah nilai yang menjadi pondasi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di madrasah, yang merupakan bagian penting dari sistem pendidikan nasional, nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika ini harus ditanamkan sejak dini kepada para peserta didik. Salah satu wujud nyata dari usaha ini adalah melalui pelaksanaan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Lil ‘Alamin (P5RA).

Di MTs Negeri 2 Tangerang, pelaksanaan P5RA tidak hanya sekadar program rutin, tetapi merupakan sarana untuk merefleksikan dan mempraktikkan semangat kebhinekaan dalam kehidupan sehari-hari. Program ini dirancang untuk memperkuat karakter peserta didik, baik sebagai pelajar Pancasila yang mencintai keberagaman, menjunjung nilai-nilai rahmat bagi semesta, serta memiliki kesadaran yang mendalam tentang pentingnya moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan sikap tengah yang mengedepankan toleransi, saling menghargai, dan menghindari ekstremisme, yang sangat penting dalam masyarakat yang plural seperti Indonesia.

Pelaksanaan P5RA Tema Bhineka Tunggal Ika

Pelaksanaan P5RA dengan Tema 1: Bhineka Tunggal Ika, dilakukan dengan berbagai kegiatan yang mengedepankan semangat kebhinekaan, moderasi beragama, dan toleransi. Salah satu kegiatan yang menonjol adalah diskusi antar siswa yang berasal dari latar belakang suku dan agama yang berbeda. Peserta didik diajak untuk saling bertukar pandangan mengenai pentingnya kerukunan, persatuan dalam keberagaman, serta pentingnya sikap moderat dalam beragama. Dalam diskusi ini, siswa juga belajar untuk menghargai perbedaan keyakinan tanpa merasa perlu memaksakan pandangan agama mereka pada orang lain.

Selain diskusi, tim P5RA juga mengadakan kegiatan lintas budaya seperti pentas seni dan peringatan hari besar keagamaan yang melibatkan seluruh siswa, tanpa memandang latar belakang mereka. Melalui kegiatan ini, peserta didik tidak hanya mengenal budaya dan tradisi dari berbagai daerah, tetapi juga merasakan nilai-nilai toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan agama, suku, dan adat istiadat.

Salah satu kegiatan yang mendapat apresiasi tinggi dari peserta didik adalah “Karnaval Budaya dan Expo Kultur’’. Pada kegiatan ini, peserta didik mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia dan mengikuti rangkaian acara yang menonjolkan kekayaan budaya bangsa. Kegiatan ini sekaligus menjadi cerminan nyata bagaimana moderasi beragama dan sikap saling menghargai antar pemeluk agama dapat diwujudkan. Siswa tidak hanya belajar tentang keindahan keberagaman, tetapi juga memahami bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan pemecah belah.

Tantangan dalam Penerapan Bhineka Tunggal Ika

Meskipun program ini berjalan baik, tantangan dalam menerapkan nilai Bhineka Tunggal Ika dan moderasi beragama tetap ada. Salah satunya adalah masih adanya stereotip atau prasangka di antara siswa yang berasal dari kelompok yang berbeda. Beberapa siswa mungkin belum sepenuhnya memahami bahwa keberagaman, baik dalam agama maupun budaya, adalah bagian integral dari identitas kita sebagai bangsa.

Untuk mengatasi tantangan ini, madrasah kami terus berupaya memberikan pendidikan yang berkelanjutan mengenai pentingnya toleransi dan dialog antar budaya serta antar agama. Penerapan moderasi beragama di madrasah juga kami lakukan dengan mengajak siswa untuk selalu berada di jalur tengah, tidak memandang rendah atau menghakimi keyakinan lain, serta menghindari perilaku ekstrem yang dapat memecah belah persatuan.

Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak eksternal, seperti tokoh agama, lembaga sosial, dan pegiat moderasi beragama untuk memberikan wawasan lebih dalam mengenai bagaimana keberagaman agama dan budaya dapat menjadi kekuatan positif. Upaya ini tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga guru dan orang tua, karena kami yakin bahwa pembentukan karakter yang toleran dan moderat harus melibatkan semua elemen masyarakat.

Harapan untuk Masa Depan

Melalui pelaksanaan P5RA, kami berharap dapat terus menghidupkan semangat Bhineka Tunggal Ika dan memperkuat moderasi beragama di madrasah kami. Kami percaya bahwa dengan menanamkan nilai-nilai toleransi, persatuan, dan cinta kebhinekaan sejak dini, para peserta didik akan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan agama yang tinggi. Mereka akan menjadi pemimpin yang mampu menjaga keberagaman dengan moderasi, serta berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan persatuan bangsa.

Dengan komitmen untuk terus menjalankan program P5RA, MTsN 2 Tangerang bertekad menjadi ruang yang inklusif, di mana setiap siswa merasa diterima, dihargai, dan diberdayakan, terlepas dari perbedaan yang ada. Moderasi beragama dan toleransi adalah jembatan menuju persatuan sejati, dan dengan menanamkan nilai-nilai tersebut, kami percaya bahwa Indonesia akan terus menjadi bangsa yang kuat, bersatu, dan penuh rahmat.

Share to :
Kirim Pesan
Kontak
Alamat :

Jl. Aria Jaya Santika Tigaraksa

Email :

mtsn_tigaraksa@yahoo.com

Website :

mtsn2tangerang.sch.id

Media Sosial :